Monday, June 13, 2011

TEST PEN OTOMOTIF




Beberapa kali saat mengajar praktek engine saya mengalami trouble kelistrikan, apalagi yang dipakai praktek masih menggunakan sistem konvensional wuiiiih lama benerinnya. Harus ngurut kabel satu-satu.

Suatu saat pas kunjungan ke bengkel mobil umum saya melihat seorang mekanik lagi colok-colokin Test Pen, setelah diinterogasi ternyata bisa juga ditiru. Dan benar juga setelah menggunakan Test Pen ini menyelesaikan masalah kelstrikan pada mobil maupun sepeda motor jadi lebih mudah. Dan artikel yang saya dapatkan dari saft7.com ini membuat saya lebih paham lagi tentang Test Pen Otomotif

Yang harus diperhatikan dari Test Pen untuk Otomotif adalah lampu yang ada di dalam test pen, Apakah berupa LED atau berupa Bohlam?

Test Pen bohlam cukup beragam jika ditemukan di toko onderdil, ada yang menggunakan bohlam sangat kecil ada yang dengan bohlam cukup besar. Bohlam sangat kecil menyedot arus sebesar sekitar 0.060Amp – 0.150Amp (60-150mA) dan bohlam yang lebih besar menyedot daya sebesar 0.400Amp – 0.450Amp (400-450mA). Sedangkan Test Pen yang menggunakan LED sebagai indikator, mempunyai kelebihan yaitu bekerja dengan arus yang sangat rendah, yaitu di bawah 0.015Ampere atau dibawah 15mA.

Tentunya berbeda antara Test Pen yang biasa digunakan untuk kelistrikan rumah dengan Test Pen yang digunakan untuk kelistrikan Otomotif. Keduanya mempunyai fungsi sama, mencari jalur yang dialiri listrik, namun dibedakan berdasarkan voltase kerjanya.
Untuk kendaraan yang bermesin jenis Injection, menggunakan komputer mesin (ECU) untuk mengatur seluruh sistem kerja mesin. Banyak jalur-jalur pelistrikan yang berhubungan antara sensor-sensor dan aktuator di mesin dengan ECU. Arus yang ada pada jalur pelistrikan itu belum tentu bertegangan 12 volt, bisa saja berupa suatu nilai besaran resistansi, besaran voltase yang sangat rendah dalam satuan mV dan sebagainya.

Pendek kata, kelistrikan mobil bermesin injeksi (injection) bisa dikatakan sensitif. Maksimum beban arus yang cukup aman untuk pengetesan dengan Test Pen adalah sebesar 20mA saja!. Maka dalam hal ini Test Pen otomotif yang dikatakan aman untuk utak-atik mesin Injeksi adalah Test Pen LED, karena hanya membebani arus sebesar kurang dari 15mA.

Akibat dari menggunakan Test Pen Bohlam ke suatu jalur pelistrikan yang sensitif adalah terbakarnya komponen elektronik baik itu berupa sensor atau komponen yang ada di dalam ECU, yang menyebabkan ECU rusak/terbakar.

Tidak hanya ECU, tetapi untuk kendaraan yang dilengkapi dengan modul-modul seperti Module ABS, Body Computer, Light Module, Transmission Module (matic), dsb. Juga sensitif terhadap test pen bohlam.

No comments:

Post a Comment