Wednesday, October 26, 2011

BEBAN TAS TERLALU BERAT RESIKO NYERI OTOT KRONIS | Diabetes Dapat Memperbesar Resiko Kanker Payudara

Beban Tas Terlalu Berat Picu Nyeri Otot Punggung Kronis
BEBAN TAS TERLALU BERAT RESIKO NYERI OTOT KRONIS | Diabetes Dapat Memperbesar Resiko Kanker Payudara. Hati-hatilah ketika membawa beban tas dalam aktivitas sehari-hari. Pasalnya, beban berlebih bisa memicu nyeri otot di punggung.Aktivitas tinggi membuat isi tas pun jadi berlebih. Apalagi, setumpuk agenda menghadang untuk segera diselesaikan dalam waktu bersamaan. Alhasil, mengisi tas dengan berbagai keperluan pun menjadi keputusan yang banyak ditempuh orang.MOTOR FACELIT SCORPIO Z KELUARKAN DESAIN BARU | Desain Baru Air Scope Tangki Scorpio Z | Harga Spesifikasi Yamaha Facelit Scorpio Z Terbaru dan CIRI-CIRI ANAK TERKENA DIABETES TIPE 1 | Anak Indonesia Paling Parah Terkena Diabetes tipe 1 Hampir 400 %

Padahal, membawa beban terlalu banyak sangatlah tidak disarankan. Selain memicu kelelahan bagi sang pemakai, ancaman nyeri otot pun mengancam. Untuk itu, bijak membawa barang bawaan menjadi solusi yang harus dijalani.

"Beban berlebihan dapat mengganggu kesehatan. Karenanya beban pun perlu disesuaikan," kata dokter olahraga Dr Michael Triangto, Sp.KO dalam acara Panadol Keep in Motion Day di Cilandak Tows Square, Jakarta, Minggu (22/10/2011). Patokan seseorang menakar bawaannya ialah, pikul terlebih dahulu beban tersebut selama lima menit.

"Jika beban tersebut diangkat dalam lima menit Anda sudah merasa nyeri, dan sakit maka segera kurangi beban tersebut," imbuhnya.

Sebuah studi baru dari Kanada menyebutkan bahwa wanita penderita diabetes memiliki risiko lebih besar terkena kanker payudara daripada mereka yang tanpa diabetes. Ini bukan pertama kalinya diabetes telah dikaitkan dengan kasus kanker payudara atau lainnya.

”Hubungan yang kami lihat (antara diabetes dan kanker), kami bertanya-tanya apakah itu sesuatu tentang fakta bahwa orang dengan diabetes pergi ke dokter lebih sering,” kata Jeffrey Johnson dari University of Alberta di Edmonton, yang juga berpartisipasi dalam penelitian ini.

Studi sebelumnya menemukan bahwa orang dengan diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi daripada kanker kolorektal, hati, dan pankreas, bersama dengan kanker payudara. Para peneliti kemudian mengusulkan bahwa perilaku tertentu dapat meningkatkan risiko dari kedua jenis penyakit, termasuk merokok, juga tidak punya asupan gizi dengan baik.

”Kemungkinan hal ini karena adanya perubahan dalam insulin dan kadar gula darah pada penderita diabetes yang akhirnya memudahkan tumor payudara untuk tumbuh,” kata Johnson. Johnson dan rekan-rekannya meneliti database, termasuk sekitar 170.000 perempuan di British Columbia. Setengah dari jumlah tersebut didiagnosis menderita diabetes tipe 2 terakhir dan setengahnya tanpa diabetes yang diteliti secara berkelanjutan selama empat sampai lima tahun berikutnya.

Selama waktu itu, sekitar 2.400 wanita, atau 1,4 persen didiagnosis dengan kanker payudara. Perempuan dalam kedua kelompok tersebut memiliki kesempatan yang sama untuk akhirnya mengidap kanker payudara.

Namun, ketika para peneliti mulai memisahkan mereka menurut usia dan terfokus pada waktu tak lama setelah diagnosis diabetes, mereka menemukan bahwa wanita dengan usia lebih tua atau wanita pasca-menopause dengan diabetes mempunyai kemungkinan lebih kecil didiagnosis dengan kanker payudara daripada wanita diabetes bebas.

Di antara mereka yang berusia 55 tahun dan lebih tua, wanita penderita diabetes yang didiagnosis dalam tiga bulan terakhir menunjukkan sekitar 30 persen lebih mungkin untuk juga mengidap kanker payudara daripada mereka tanpa diabetes. Namun, peneliti tidak bisa memastikan bahwa temuan itu bukan karena kebetulan.

Johnson mengatakan bahwa temuannya tidak mengesampingkan penjelasan lain, seperti faktor risiko umum untuk diabetes dan kanker atau meningkatkan hormon-didorong pertumbuhan tumor.

Dr Christos Mantzoros, seorang ahli hormon dari Harvard Medical School di Boston, mengatakan bahwa wanita dengan diabetes harus lebih waspada dan dokter mereka perlu melakukan skrining untuk mengetahui keganasan yang berhubungan dengan diabetes, namun tidak terbatas pada kanker payudara.okezone.com

BEBAN TAS TERLALU BERAT RESIKO NYERI OTOT KRONIS | Diabetes Dapat Memperbesar Resiko Kanker Payudara, Gangguan psikologis Buat orang Bangkrut, Gosok Gigi Terlalu Kasar Dapat Timbuk Gigi Sensitif

No comments:

Post a Comment