Friday, November 11, 2011

RUSA TUTUL DI TAMAN MONAS TERANCAM KEHAUSAN POMPA AIR TAMAN RUSAK Pengunjung Monas Melonjak Harga Tiket Masuk Terjangkau

Rusa Tutul Monas Kehausan Pompa Air Rusak
RUSA TUTUL DI TAMAN MONAS TERANCAM KEHAUSAN POMPA AIR TAMAN RUSAK Pengunjung Monas Melonjak Harga Tiket Masuk Terjangkau. Sebanyak 60 rusa tutul yang ada di kawasan Monumen Nasional kekurangan minum. Kondisi rusa di tempat wisata ikon Jakarta itu memprihatinkan karena pompa air di kandang mereka tidak berfungsi sejak empat bulan terakhir.PC TABLET ASUS TRANSFORMER PRIME (QUAD CORE) PERTAMA DI DUNIA | Harga Spesifikasi Tablet Asus Transformer Prime Terbaru 2012 dan FOTO ACARA LAMARAN ZEE ZEE & PRABU REVOLUSI  11-11-11 | Prabu Membawa Seserahan Berupa Jam Tangan.

Karena pompa air rusak, kolam air di dalam kandang menjadi kering. Karena kondisi ini, tidak jarang pengunjung yang datang diimbau memberikan air kepada rusa-rusa itu. "Saya minta tolong sama pengunjung untuk kasih air karena kasian," kata petugas dari Dinas Pemakaman dan Pertamanan DKI Jakarta bernama Dasuki, Jumat 11 November 2011.

Mengenai kondisi ini, Dasuki sudah melaporkan secara berkala kepada dinas terkait. Tapi hingga kini belum ada respon. Selain kekurangan air minum, sejumlah rusa juga mengalami luka. Dijelaskan Dasuki, setahun terakhir ini perawatan rusa berpindah tangan dari Taman Margasatwa Ragunan (TMR) kepada Suku Dinas Pertanian dan Peternakan Jakarta Pusat.

Saat ditangani Taman Marga Satwan Ragunan, perawatan rusa cukup baik. Kondisi kesehatan rusa dicek secara berkala. Rusa juga diberi makan dengan makanan yang beragam. Mulai dari wortel, kangkung, ubi, kacang, pisang, dan garam untuk ketahanan tubuh rusa.

Tapi saat ini, rusa hanya diberi rumput dua karung setiap hari. Bahkan pada hari Sabtu dan Minggu petugas pengantar rumput tidak datang. Karena itu, Pemprov DKI diharapkan memberikan memperhatian kepada rusa tutul.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Ipih Ruyani memastikan akan memantau kondisi rusa. Dia membantah kalau rusa kondisinya memprihatinkan. "Kalau makanan justru tidak kekurangan. Karena dari 40 sudah menjadi 60 ekor, dan itu berarti ada perkembangan," katanya.

Sementara untuk pompa air yang tidak berfungsi, akan segera dilakukan pengecekan di lapangan. Begitu juga dengan kondisi kesehatan rusa. "Suku Dinas Pertanian dan Peternakan Jakarta Pusat yang menangani. Tapi kami segera mengecek kondisinya," katanya.

Melonjak Pengunjung Monas
Hari libur Nasional yang jatuh pada 16-17 Mei 2011 banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur ke Monumen Nasional (Monas). Mereka yang mengunjungi Monas bukan hanya warga Jakarta untuk sekadar jalan-jalan. Tapi juga rombongan sekolah yang datang dari luar kota untuk karya wisata.

"Kami rombongan dari kelas 2 SLTP 2 Kaliworo, Wonosobo, jumlahnya ada
168 orang, baru sampai Jakarta jam 7 pagi tadi. Setiap tahun kami
memang mengadakan karya wisata untuk mengenang sejarah masa lalu" ujar  Guru Pembimbing rombongan tersebut, Sunarji di Monas, Jakarta, 16 Mei 2011.
Sementara itu, Suparto, warga Ciledug, Tangerang mengungkapkan, Monas menjadi pilihan mengingat biayanya yang murah. Berlibur ke Monas hanya memerlukan sedikit  biaya.

"Tiketnya hanya Rp7500 untuk dewasa dan Rp3500 untuk anak-anak.
Kami datang ke sini dari jam 11.30 WIB, antre sudah 1 jam masih belum
masuk juga. Tapi kalau Monas masih antre berarti masih banyak yang
suka" tutur Suparto.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Monas, Yanti mengatakan, pengunjung Monas pada hari ini memang mengalami peningkatan hampir 50% dari hari biasanya. Di hari biasa, pengunjung Monas hanya berkisar 2000 orang . "Sampai pukul 13.00 WIB jumlah pengunjung mencapai 3.328 orang yang terdiri dari 938 pengunjung dewasa, 882 pengunjung anak-anak, dan 1.708 pengunjung rombongan," jelas Yanti. Sementara itu, arus lalu lintas di seputaran Monas terpantau ramai lancar.vivanews.com

RUSA TUTUL DI TAMAN MONAS TERANCAM KEHAUSAN POMPA AIR TAMAN RUSAK Pengunjung Monas Melonjak Harga Tiket Masuk Terjangkau, Monas Dijadikan Tempat Demonstrasi, Ayo Lihat Jakarta Pakai Teropong Monas.

No comments:

Post a Comment