Semenjak Pemerintah memperkenalkan program Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), banyak sekolah berlomba-lomba untuk meraihnya. Stimulus yang diberikan oleh Pemerintah berupa bantuan yang nilainya miliaran rupiah membuat sekolah-sekolah tergiur untuk mendapatkannya.
Syarat utama untuk meraih SBI adalah sudah diterapkannya sistem manajemen mutu di sekolah tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan telah diraihnya Sertifikat ISO 9001, baik yang versi 2000 atau yang terbaru sekalipun versi 2008.
Nah kalo sekolah sudah mendapatkan ISO 9001 tinggal melihat ke belakang saja, apakah sarana dan prasarana sekolah sudah dilengkapi. Kalau sudah tinggal mengajukan saja, diverifikasi, kalau lulus dapat deh predikat SBI.
Mengenai sistem manajemen mutu yang diterapkan di sekolah perlu kita pahami bersama, bahwasannya secara prinsip manajemen untuk menghasilkan suatu produk yang baik maka diperlukan inputan yang baik serta melalui proses yang baik pula. Ini sudah pola umum untuk perusahaan penghasil produk berupa barang. Nah kalo sekolah bagaimana?? Produk sekolah bukan barang, tapi jasa, lebih rumit lagi.
Yang saya ketahui selama terjun disistem manajemen mutu sekolah, seringkali kita mendapatkan input yang kadang kita tidak tahu kondisinya bagaimana, bisa jadi baik, bisa jadi kurang baik. Apalagi sekolah tersebut sekolah swasta yang kebanyakan hidup dari siswa. Anda tahu sendirilah kondisinya…
Nah kalo input yang kita dapatkan kurang baik, tinggal bagaimana kita melaksanakan proses yang baik. Yang pasti salah satu syarat untuk menghasilkan suatu produk yang baik sudah tidak tercapai. Nah Lagi-lagi seorang Guru dituntut untuk lebih berjuang keras untuk menghasilkan produk yang baik, pertanyaannya sekarang, bersedia dan mampukah Guru tersebut melaksanakan tugasnnya???
Mari kita renungi bersama, barangkali anda juga seorang Guru seperti saya, entah PNS, GTY atau GTT yang pasti kita tercipta sebagai Guru berarti kita sudah siap dan bersedia untuk menjalankan itu semua.
Kalau Guru sudah menjalankan tugasnya dengan baik, bagaimana dengan komitmen manajemen sekolah? Maukah mereka menjalankan tugasnya sesuai dengan sistem manajemen mutu yang sudah mereka dapatkan???
Sekali lagi yang perlu ditegaskan adalah, jika kita ingin mendapatkan hasil yang baik dari sistem manajemen mutu yang sudah kita terapkan, maka perlu adanya komitmen dan konsistensi dari apa yang sudah kita kerjakan. Itu saja… simplekan, tapi sangat susah untuk diterapkan….
Bagaimana dengan instansi anda?? Sudah menjalankan itu semua dengan konsisten dan secara kontinyu???
Karena sekolah adalah pencetak generasi bangsa yang baik, berarti tanggungjawab kita benar-benar besar, sekolah harus bisa merubah yang tadinya kurang baik menjadi lebih baik lagi.
Ya semoga apa yang sudah kita kerjakan benar-benar sesuai dengan kewajiban kita, biar hak yang kita dapatkan benar-benar Halal dan Baik Amin….
No comments:
Post a Comment