Jelang Grand Prix Kanada 2010
Grand Prix Kanada kembali masuk dalam kalender Formula 1 musim ini setelah setahun absen. Karakter unik sirkuit sepanjang 4,361 kilometer itu membuat balapan selalu menarik..
Tidak ada yang menyangsikan kehebatan RB6 milik Red Bull-Renault musim ini. Dari tujuh seri yang telah berlangsung, mereka selalu merebut pole position. Kalau tidak mengalami sial dalam beberapa lomba, termasuk saat Mark Webber bertabrakan dengan Sebastian Vettel pada seri ketujuh dua pekan lalu, Red Bull saat ini pasti sudah jauh meninggalkan para pesaing di klasemen sementara pembalap maupun konstruktor.
Namun, Red Bull sepertinya bakal sulit melanjutkan dominasi tersebut akhir pekan ini saat seri kedelapan F1 2010 diselenggarakan di Sirkuit Gilles Villeneuve, Kanada. Sirkuit itu memiliki dua karakteristik utama yang saling bertolak belakang.
Mayoritas lintasan sepanjang 4,361 kilometer tersebut didominasi trek lurus yang menuntut downforce rendah. Setelah tancap gas, para pembalap harus menginjak rem dalam-dalam saat memasuki braking zone. Selanjutnya, para pembalap diharuskan melibas tikungan-tikungan lambat yang membutuhkan downforce tinggi.
Sukses Webber memenangi GP Spanyol di Sirkuit Barcelona pada 9 Mei lalu menunjukkan bahwa RB6 akan tangguh di segala sirkuit. Sebab, Sirkuit Barcelona memiliki karakter kompleks, lambat, maupun cepat. Namun, itu tidak bisa dijadikan acuan untuk GP Kanada. Sebab, Sirkuit Gilles Villeneuve berkarakter ekstrem.
Nah, saat Red Bull menghadapi ancaman melambat, pesaing terkuat mereka, McLaren Mercedes, menunjukkan tanda-tanda keperkasaan. Untuk melibas lintasan cepat dan lambat Sirkuit Gilles Villeneuve sekaligus, McLaren memakai F-duct system. Sistem yang bisa membuat sayap bagian belakang stall di trek lurus itu memang bisa membuat MP4-25 memiliki keistimewaan. Mobil bisa sangat cepat di trek lurus, tanpa harus membuang downforce yang berlebihan untuk menjaga kecepatan di lintasan lambat.
F-duct system pula yang membuat McLaren bisa menempatkan Lewis Hamilton dan Jenson Button finis 1-2 di Turki dua pekan lalu. Saat itu, McLaren memang diuntungkan Webber dan Vettel yang bertabrakan saat sedang memimpin lomba. Namun, hal tersebut tidak lepas dari tekanan hebat yang diberikan Hamilton kepada Vettel. Kelincahan RB6 di tikungan berhasil diimbangi MP4-25 yang lebih cepat sekitar 6 kilometer/jam di trek lurus.
Untuk lomba akhir pekan ini, McLaren tidak hanya akan mengandalkan F-duct system. Mereka juga membawa paket modifikasi baru yang akan membuat MP4-25 lebih cepat.
Sementara itu, keputusan strategis dimumkan Ferrari kemarin. Tim Kuda Jingkrak menyatakan bahwa mereka memperpanjang kontrak Felipe Massa. Pembalap Brazil itu akan bersama Ferrari sampai 2010.(Jawa Pos)
No comments:
Post a Comment