Wednesday, May 5, 2010

Kabar Formula 1 (18)

Dari empat seri Formula 1 2010, performa Ferrari belum meyakinkan. Dengan target menjadi juara, mereka belum menunjukkan tanda-tanda dominan. Di klasemen konstruktor maupun pembalap, Tim Kuda Jingkrak belum mampu menguasai puncak klasemen.

Dari empat seri, raihan terbaik Ferrari hanya sekali merebut kemenangan. Itu dibukukan Fernando Alonso pada seri pertama di Sirkuit Shakir, Bahrain, 14 Maret lalu. Pembalap kedua Ferrari Felipe Massa juga finis kedua.

Namun, sukses Ferari pada seri perdana itu tidak bisa dijadikan acuan bahwa mereka akan tampil superior pada lomba-lomba berikutnya. Sebab, sukses Alonso memenangkan lom­ba tidak lepas dari masalah mesin yang dialami pembalap Red Bull-Renault Sebastian Vet­tel. Ketika sudah unggul jauh dari Alonso, di pertengahan lomba tiba-tiba mobil RB6-nya kehilangan power akibat masalah busi. Kalau saja Vettel tidak mengalami masalah, mungkin saat itu Ferrari tidak akan finis 1-2.

Buktinya, pada tiga lomba berikutnya, saat para rival mampu menunjukkan performa terbaik, tidak sekali pun Ferrari menang. Dalam lomba di Australia, Malaysia, dan Tiong­kok, hanya sekali F10 finis di top three. Itu dibukukan Massa yang finis ketiga pada seri kedua di Australia.

Dengan kondisi se­perti itu, saat ini Ferrari berada dalam posisi di­tekan untuk merebut ke­menangan. Jika itu tidak mam­pu diwujudkan, mereka harus siap-siap untuk semakin jauh dari persaingan perebutan gelar juara dunia pembalap maupun konstruktor.

Nah, akhir pekan ini adalah momen yang pas bagi Ferrari untuk unjuk gigi saat Formula 1 kembali ke Eropa bersamaan dengan di­selenggarakannya grand prix Spanyol di Sirkuit Barcelona.

Dengan perubahan regulasi mendasar terkait dengan larangan pengisian bahan bakar dan ban depan yang lebih kecil, 12 tim memang te­rus menyempurnakan mobil sepanjang empat lomba awal. Tim Mercedes GP, misalnya, akhir­nya menemukan bahwa distribusi bobot W01 tidak sesuai yang diharapkan. Akibatnya, juara dunia tujuh kali Michael Schumacher tidak mampu bersaing. Ferrari pun terus melakukan penyempurnaan pada sisi aerodinamika.

Jeda tiga pekan dari GP Tiongkok ke GP Spanyol menjadi kesempatan bagi tim-tim F1 untuk menyempurnakan mobil mereka. Jika satu tim tidak kompetitif di Barcelona, mere­ka terancam akan mengalami itu dalam beberapa seri berikutnya. Sebab, jadwal seri Eropa sangat berdekatan.

Selain itu, Alonso menilai, empat lomba awal tidak bisa dijadikan acuan untuk menentukan peta persaingan juara. Sebab, hampir semua lomba selalu dibarengi dengan cuaca yang berubah-ubah. Kecuali di Bahrain, tiga seri lain memang diguyur hujan. Itu terjadi di sesi latihan, kualifikasi, maupun lomba. Dalam kondisi tersebut, faktor luck berperan lebih besar untuk menentukan hasil lomba. "Kini tidak ada lagi perubahan cuaca, perubahan kondisi, dan ketidakstabilan," ujar Alonso.

Ferrari sendiri telah menyiapkan beberapa paket perubahan untuk akhir pekan ini. Salah satu yang paling menonjol adalah keputusan mereka untuk menggunakan sistem aerodinamika yang mirip milik tim McLaren-Mercedes, F-Duct. Bukan hanya itu. Perubahan juga dilakukan untuk pemasangan posisi spion. Bahkan, Massa akan mendapatkan sasis baru dengan nomor kode 284.

Menarik untuk ditunggu bagaimana hasil paket modifikasi yang dilakukan Ferrari akhir pekan ini. Kalau mereka kembali gagal mengejar McLaren dan Red Bull-Renault, sepertinya mereka harus siap-siap meng­ucapkan selamat tinggal pada gelar juara dunia.(jawapos.com)

No comments:

Post a Comment