Jelang F1 Australia 2010
Ekspetasi peserta dan penggemar menjelang musim balap Formula 1 2010 memang tinggi. Berbagai aturan baru dan kembalinya Michael ''Schumi'' Schumacher membuat orang mengharapkan balapan pertama yang memukau.
Ternyata, hasilnya jauh dari ekspektasi. Nyaris tak ada salip-menyalip di Bahrain dan semua pembalap praktis hanya melakukan satu kali pit stop. Itu pun dilakukan hanya sekitar tiga detik karena memang sudah tidak ada lagi pengisian bahan bakar di tengah lomba.
Tak heran, balapan itu pun mendapat julukan ''Bore-rain'', pelesetan dari kata ''boring'' alias membosankan.
''Saya makan malam dengan ibu saya Rabu lalu. Ketika saya tanya ke dia tentang lomba pertama di Bahrain, bahkan dia pun bilang bahwa lomba itu membosankan,'' tegas Lewis Hamilton, andalan McLaren-Mercedes, seperti dikutip Daily Mail Inggris.
Karena itu, menghadapi seri kedua di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia, akhir pekan ini, ekspektasi peserta dan penggemar jauh lebih rendah. Banyak yang siap-siap menerima kenyataan bahwa lomba akan kembali berlangsung boring.
Tim-tim peserta pun tak berani terlalu menjanjikan tontonan yang menarik. Sam Michael, direktur teknik Williams-Cosworth, mengungkapkan bahwa besar kemungkinan prosedur lomba di Australia akan sama dengan yang di Bahrain.
Besar kemungkinan semua pembalap kembali hanya akan melakukan satu kali pergantian ban di tengah lomba. ''Dalam hal strategi, Bahrain telah memberikan indikasi tentang strategi pit stop yang paling mungkin diterapkan di Melbourne,'' ucapnya.
Kalau benar, di sirkuit jalanan yang lebih sempit itu action bisa lebih minim lagi bila dibandingkan dengan yang di Bahrain.
Meski demikian, pembalap senior Williams, Rubens Barrichello, mencoba menghibur penggemar. Dia memberikan harapan lain dari Albert Park. Karena sirkuit jalanan, kemungkinan kecelakaan lebih besar, membuat kemungkinan keluarnya safety car juga lebih besar. Dan, itu bakal memberikan bumbu persaingan dan tontonan.
Seandainya balapan di Melbourne kembali berlangsung boring, jangan heran kalau teriakan menuntut pembenahan akan semakin ramai. Tuntutan perubahan regulasi, seperti pemaksaan dilakukannya minimal dua kali pit stop, bisa semakin santer disampaikan.
Dari para peserta, yang masih menuntut semua untuk bersabar adalah Ferrari. Fernando Alonso, juara GP Bahrain, mengingatkan semua untuk tidak buru-buru menuntut perubahan.
''Kita harus menunggu dan melihat berlangsungnya beberapa lomba, lalu mengecek lagi situasinya. Jangan emosional. Kalau kita terus berubah-ubah, itu justru akan membingungkan para penggemar,'' tuturnya.
Mengenai persaingan, Alonso bilang bahwa empat tim masih ketat di puncak. Ferrari, Red Bull-Renault, McLaren-Mercedes, dan Mercedes GP sama-sama masih punya peluang untuk mencuri kemenangan.
Kunci persaingan, tampaknya, bakal ada pada kualifikasi. Siapa yang bisa meraih catatan waktu terbaik dan start terdepan, dialah yang punya kans menang lebih besar seandainya lomba kembali berlangsung membosankan.
Karena itu, akhir pekan ini beri perhatian khusus kepada babak kualifikasi Sabtu lusa (27/3). Siapa tahu babak itu berlangsung jauh lebih seru daripada lomba keesokan harinya
Sumber: Jawa Pos
No comments:
Post a Comment