Friday, October 21, 2011

SOTO KUNING GENERASI DUA MAKYOSS MANTAP ( KOTA BOGOR) | Sejak 1950-an Soto Kuning Pak Mamad Terkenal Rasa Kaldu & Dagingnya

Foto Wisata Kuliner Soto Kuning Generasi 2 Pak Mamad (Kota Bogor) Mantap
SOTO KUNING GENERASI DUA MAKYOSS MANTAP ( KOTA BOGOR) | Sejak 1950-an Soto Kuning Pak Mamad Terkenal Rasa Kaldu & Dagingnya. KOTA Bogor, Jawa Barat, dikenal sebagai tempatnya orang berwisata kuliner. Hampir di setiap penjuru kota yang memiliki luas 118,5 kilometer bujur sangkar ini, ada saja orang yang menjual makanan.Dan, yang terkenal dari penjual makanan tersebut adalah pak Mamat (80). Selain soal cita rasa, pak Mamat dikenal karena kesetiaan menjual soto kuning sejak 1950-an.5 MINUMAN PENAWAR RACUN ALAMI DALAM TUBUH MANUSIA | Penting Manusia Mengkonsumsi Cairan Dalam Tubuh dan VIDEO DETIK DETIK KHADAFI TEWAS [YOUTUBE] | Kata Terakhir Khadafi Sebelum Tewas | Penguburan Khadafi Ditunda.

Soto kuning pak Mamat, begitu orang mengenalnya, berlokasi tepat di pinggir Jalan surya Kencana. Dari Bogor Trade Mall (BTM), waktu tempuh ke tempat ini tak lebih dari dua puluh menit.Untuk mencapainya, orang tak perlu malu untuk bertanya. Sebab, pengguna jalan untuk berputar jika sudah kelewatan.Tempat jualan soto kuning pak Mamat cukup sederhana.Sebagai tempat bahan soto membuat dagangannya tampak kuno dibanding penjaja lainnya di sepanjang jalan itu.

Ia memang sengaja tidak memberikan kesan modern pada pikulannya. Alasannya tak lain untuk melestarikan citra sejarah soto kuning zaman dulu.“Ketika itu saya mengikuti orangtua yang berjualan soto kuning dengan berkeliling kampung. Orangtua saya sudah berjualan sejak tahun 1930-an. Pada masa itu penjual makanan sangat jarang,” papar Mamat.

Bagi masyarakat Bogor tempo dulu, soto kuning merupakan makanan istimewa, baik bagi kerajaan maupun masyarakat biasa. Biasanya, hidangan ini disajikan dalam perhelatan-perhelatan besar dan khusus lainnya.

Tak sama dengan makanan khas Bogor lainnya, seperti tauge goreng atau doclang. Makanan terakhir biasanya lebih digunakan untuk makanan sehari-hari.Sekilas, soto kuning milik Mamat tampak serupa dengan soto betawi di Jakarta. Namun, rasa kuah santan dan isinya menjadi pembeda antarkeduanya. Kuah soto kuning menggunakan air kaldu dari rebusan tulang kaki sapi yang masih segar.

Ia juga tidak menggunakan susu sebagai campuran. Dengan demikian, rasa kuahnya tidak begitu manis, melainkan gurih.Pada bagian isi, soto kuning memiliki dagung dan jeroan sapi yang sudah diberi bumbu kuning. Untuk membumbui jeroan sapi yang memiliki cara khas yang telah dilakukannya sejak lama, yakni menggunakan kaldu.

Rasa kaldu yang tajam akan mengalir di lidah saat penyeruput kuah. Rasa kaldu yang tajam akan mengalir dilidah saat menyeruput kuah. Begitu juga aromanya yang membuat nyaman penciuman.Dengan kenyalnya jeroan dan daging sapi yang telah dibumbui kaldu, soto kuning pun kian menggugah selera. Dan dalam hidangan ini, pengunjung tidak akan menemukan kentang dan irisan bawang. Isi lebih didominasi oleh daging.

Cara penyajian nasi oleh Mamat juga cukup unik dan tradisional. Ia menggunakan daun pisang, pincuk dalam bahasa Sunda, untuk membungkus nasi. Teknik ini menjadikan aroma daun pisang terasa sampai ke nasi dan menambah selera santap semakin terpacu.

Untuk harga, Mamat membanderol soto kuningnya Rp20 ribu per porsi. Harga ini sudah termasuk dengan sajian nasi. Namun, jika tak menggunakan nasi, harga soto kuning adalah Rp20 ribu.Selain soto kuning, Mamat yang membuka dagangannya setiap hari dari pukul 09.00 WIB sampai 16.00 WIB juga menyediakan perkedel, daging gepuk, dan paru dengan harga yang variatif. Makanan-makanan tersebut dijual terpisah. Namun, pada dasarnya semua dapat dijadikan campuran untuk menambah kenikmatan.

Peminat makanan khas ini tidak hanya datang dari warga Bogor. Pengunjung dari luar Kota Bogor juga kerap bertandang ke tempat soto kuning pak Mamat ini. Jadi, jangan heran jika di lapak ini sering dijumpai orang dari berbagai daerah, mulai dari warga Jakarta, Depok, atau bahkan warga keturunan Tinghoa dan Arab.

Kepercayaanpelanggan memang terjaga, sebab tradisi soto kuning memang langsung berada di tangan generasi kedua.Pada usia yang sudah senja, semangat Mamat tak pernah padam untuk melestarikan cirri khas makanan tanah kelahirannya. Untuk mengatisipasi hilangnya generasi penerus, ia sudah dibantu oleh anak dan cucunya.Di jalan yang sama, yang tak jauh dari lapak Mamat, anaknya juga sudah membuka lapak soto kuning. Namanya soto kuning M Yusuf.

Walaupun makanan modern terus bermunculan, termasuk makanan cepat saji dari BArat, Mamat yakin soto kuning tak akan lenyap. Apalagi, baginya, makanan lain, darimanapun asalnya, bukanlah saingan.okezone.com

SOTO KUNING GENERASI DUA MAKYOSS MANTAP ( KOTA BOGOR) | Sejak 1950-an Soto Kuning Pak Mamad Terkenal Rasa Kaldu & Dagingnya, Sejarah Masakan Soto Dari Setiap Daerah, Aneka Soto Dari Daerah Indonesia

No comments:

Post a Comment