Tuesday, November 22, 2011

VIDEO FOTO KRONOLOGIS 2 SUPORTER TEWAS SEA GAMES 2011 TERBARU | Suporter Tewas Kapolda Panggil Pengelola GBK | Fokus 2 Suporter Tewas Keamanan Stadion Dievaluasi

YOUTUBE KRONOLOGIS 2 SUPORTER TEWAS SEA GAMES 2011 | Suporter Tewas Kapolda Panggil Pengelola GBK  | Fokus  2 Suporter Tewas Keamanan Stadion DievaluasiVIDEO FOTO KRONOLOGIS 2 SUPORTER TEWAS SEA GAMES 2011 | Suporter Tewas Kapolda Panggil Pengelola GBK  | Fokus  2 Suporter Tewas Keamanan Stadion Dievaluasi. Kekalahan timnas sepakbola Indonesia dalam laga final SEA Games XXVI melawan Malaysia tak hanya meninggalkan rasa kecewa, tapi juga dukacita. Membludaknya penonton membuat dua suporter tewas dan sejumlah lainnya terluka karena terinjak-injak massa. Lihat Daftar Perolehan Medali Sea Games 2011 Hari Ke 11 Hasil Klasemen Sementara Terkini 2011  dan  VIDEO ACARA PENUTUPAN SEA GAMES 2011 STADION JAKABARING PALEMBANG  | SEA Games XXVI 2011 Usai Sampai Jumpa di Myanmar |  Foto Momen-momen Kemenangan di SEA Games

Terkait insiden ini, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Untung S. Rajab menyatakan kepolisian akan segera memanggil panitia penyelenggara untuk melakukan evaluasi. Untung menyayangkan gelombang penonton yang merangsek masuk stadion. Padahal, katanya, "Enam layar lebar sudah dipasang untuk mengantisipasi membludaknya penonton. Dan itu sebagai langkah antisipasi untuk penonton yang tidak kebagian tiket."

Prahara itu terjadi, kata Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar menambahkan, karena tak sebandingnya kapasitas Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan begitu besarnya animo suporter yang ingin menonton. "Jadi, kalau bicara antara kapasitas dengan jumlah pengunjung tentu tidak sebanding," kata Baharudin, Selasa, 22 November 2011.

Diakui Baharudin, panitia penyelenggara dan sejumlah polisi yang berjaga di Sektor 15 Stadion—tempat di mana insiden terjadi--kewalahan menghadapi massa yang berjejal merangsek masuk dari pintu itu. Mereka tidak sanggup menghentikan laju suporter yang terus memaksa masuk. Bahkan, pintu pagar roboh diterjang.

Petugas akhirnya berkonsentrasi memberi pertolongan kepada suporter yang terinjak-injak, menggotong mereka keluar lokasi kejadian, dan melarikan sebagian ke rumah sakit.

Senada dengan itu, Ketua Harian INASOC (Panitia Penyelenggara SEA Games), Rachmat Gobel, pun mengatakan jumlah panitia yang ada memang tidak sebanding dengan jumlah pendukung yang datang ke stadion. Yang menjadi penyebab utama terjadinya kericuhan, kata Rachmat, adalah perilaku tak disiplin sebagian suporter.

"Jumlah penonton sangat luar biasa. Banyak yang tidak punya tiket tapi memaksa untuk masuk. Masih banyak suporter yang tidak disiplin, meski sudah diantisipasi tapi jumlah panitia tidak sebanding," katanya.

Soal kenapa pagar bisa jebol dan ada banyak suporter yang memiliki tiket palsu, Rachmat tak bersedia berkomentar. "Itu soal teknis. Saya tidak paham," katanya.

Stadion memerah

Antusiasme warga masyarakat untuk mendukung tim nasional Indonesia memang luar biasa. Lebih dari 100 ribu suporter memerahkan Stadion Gelora Bung Karno sejak Senin siang, sebelum pertandingan digelar.

Ribuan suporter dengan atribut merah-putih datang dari berbagai penjuru kota. Antrean panjang pendukung timnas di loket penjualan tiket bahkan sudah terlihat sejak pagi. Wanita sampai anak-anak ikut antre berebut tiket.

Saat dibuka pada pukul 10.00 WIB, penjualan tiket masih berjalan lancar. Sejumlah personel kepolisian terlihat berjaga-jaga mengawasi. Menjelang sore, saat calon penonton makin berjejal dan tiket pertandingan dipastikan habis, kondisi di sekitar stadion mulai semrawut. Ratusan suporter yang mengantre di Loket IX di samping Masjid Albina hilang kesabaran. Mereka lalu membakar loket karcis.

Tidak jelas siapa, seorang yang tidak dikenal tiba-tiba menerobos antrean suporter. Dia masuk ke dalam loket, melempar botol berisi bensin, kemudian menyulutnya dengan korek api. Api pun membesar.

Ricuh tak terelakkan.

Ratusan suporter yang sudah mengantre sejak subuh ikut melempari loket. Polisi terpaksa menggunakan sepeda motor untuk membubarkan suporter. Saat itu keadaan dapat dikendalikan. Tiga perusuh ditangkap.

Laga dimulai. Perhatian petugas terpusat ke dalam stadion.

Sejumlah kericuhan muncul lagi. Banyak suporter memaksa masuk stadion. Berjubel di Sektor 17, mereka berteriak-teriak agar pintu masuk dibuka. Mereka mengacung-acungkan uang, mulai dari Rp1.000 hingga Rp100 ribu kepada penjaga pintu agar bisa masuk stadion.

Kisruh serupa berlangsung di Sektor 15 Pintu VII. Ribuan suporter terus merangsek dan berusaha masuk stadion yang sudah dipenuhi lebih dari 80 ribu penonton.

Saat itu sebenarnya telah disiagakan 2.875 personel gabungan dari Mabes Polri, Polda Metro Jaya, TNI, dan Polisi Pamongpraja, berikut dua helikopter, kendaraan water canon, dan enam anjing pelacak. Jumlah ini tak mencukupi. Petugas kewalahan.

Pintu berhasil dijebol. Ribuan suporter merangsek masuk. Dan terjadilah tragedi itu.

Dua suporter meregang nyawa terinjak-injak massa. Salah satunya adalah Reno Alpino (20), penabuh drum Dot Band, warga Cililitan, Jakarta Timur. Dia sudah dimakamkan Selasa pagi, 22 November.

Satu jasad lagi belum dikenali identitasnya. Jenazah pria muda yang diperkirakan baru berusia 20 tahun itu, sampai berita ini diunggah, masih berada di kamar mayat Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Belum ada yang datang ke rumah sakit mengaku sebagai keluarganya.

Puluhan suporter lainnya luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit. Salah satu di antaranya adalah seorang anak di bawah umur yang pingsan karena kekurangan oksigen.

Pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan akan memberikan dana santunan bagi kedua suporter yang tewas itu. Uang duka cita yang disiapkan masing-masing sebesar Rp10 juta.

Kabar duka ini sampai juga ke telinga timnas Malaysia. Dalam jumpa pers usai laga, pelatih timnas Malaysia Ong Kim Swee menyampaikan ucapan berbela sungkawa bagi segenap suporter Merah Putih.

Suporter Tewas, Kapolda Panggil Pengelola GBK

Kepolisian Daerah Metro Jaya segera memanggil pengelola Stadion Gelora Bung Karno. Pemanggilan itu terkait kericuhan yang menyebabkan dua suporter meninggal dunia saat laga final Timnas Indonesia lawan Malaysia, Senin kemarin 22 November 2011.

Selain dua korban tewas itu, puluhan orang lainnya mengalami luka-luka dan harus menjalani perawatan. Lantaran kekacauan itu, kepolisian segera melakukan evaluasi. Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Untung S Rajab, menegaskan bahwa evaluasi terutama berkaitan dengan pengamanan.

"Kami evaluasi. Terkait dengan penyelenggaraan kami akan periksa yang mengelola tempat seperti penjualan tiket. Itu kan banyak orang yang marah," ujar Untung. Meski begitu, Untung menambahkan bahwa terkait kematian dua suporter itu memang belum ada yang diperiksa polisi. "Kami baru tahap penyidikan, dan belum ada yang diperiksa," ujar Untung.

Dalam kericuhan di sektor 15 Stadion Gelora Bung Karno, yang berlangsung semalam itu, dua orang meninggal dunia. Satu korban adalah Reno Alpino, warga Cililitan, Jakarta Timur. Dia merupakan penabuh drum Dot Band, grup musik yang dibentuk mantan artis cilik Eza Yayang. Jenazah sudah dimakamkan pagi tadi.

Sementara satu satu lagi, hingga siang ini masih berada di kamar mayat RSCM. Belum ada keluarga yang mengenali korban yang memakai baju merah, tapi bukan mengenakan kaos timnas itu.

Terinjak-injak, Dua Suporter Indonesia Tewas di Senayan

Dua orang suporter tim nasional Indonesia tewas saat digelar pertandingan final sepakbola SEA Games XXVI antara Indonesia melawan Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Dua korban tersebut salah satunya bernama Reno Alvino, 20, sedangkan satunya adalah pria berusia sekitar 20, belum diketahui namanya.


Tiket Habis, Suporter Bakar Loket di GBK

Ratusan suporter yang sudah tidak sabar mengantre membakar loket karcis di areal Stadion Gelora Bung Karno, menjelang laga final antara Timnas Indonesia melawan Malaysia, Senin 21 November 2011. Suporter marah lantaran janji panitia yang akan membuka loket karcis setelah makan siang tidak juga dilakukan. Setelah pukul 15.00 WIB, saat loket dibuka, panitia malah memberitahu kalau karcis sudah habis.


Antrian Panjang Suporter Membeli Tiket

Setelah kemarin petang ricuh, ratusan suporter setia tim nasional Indonesia kembali memadati loket penjualan tiket Laga Final Indonesia melawan Malaysia. Antrian senin pagi tadi, 21 November 2011 berlangsung aman dan tertib.Vivanews

Kronologis 2 Seporter Tewas Sea Games 2011, Foto 2 Seporter Tewas Sea Games 2011, Video 2 Seporter Tewas Sea Games 2011, Youtube 2 Seporter Tewas Sea Games 2011, Penyebab 2 Seporter Tewas Sea Games 2011, Nama 2 Seporter Tewas Sea Games 2011, Nasib 2 Seporter Tewas Sea Games 2011


No comments:

Post a Comment