Pada 5 November 2011 nanti, penjualan pertama kalinya di dunia akan dilakukan serentak di 7 kota, Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Balikpapan, Samarinda dan Makassar. Samsung optimistis bahwa dengan peluncuran produk terbarunya akan semakin memantapkan posisi Samsung sebagai pemimpin pasar tablet nomer satu di Indonesia.
Dengan mempertahankan estetika disain 7 inch yang sangat portable dan nyaman, Samsung Galaxy Tab 7.0 Plus tampil lebih tipis dan ringan dengan ketipisan 9,96 milimeter dan berat 345 gram. Kelebihan dari Samsung Galaxy Tab 7.0 Plus lainnya adalah dilengkapi dengan prosesor dual core 1.2 Ghz. Ukuran layar 7 inchi membuat body tablet ini pas dalam genggaman.
Selain itu dukungan oleh Adobe Flash dan konektivitas HSPA+ kecepatan download tiga kali lebih cepat dibandingkan koneksi HSDPA konvensional memberikan kenyamanan lebih saat berselancar di internet.
Samsung Galaxy Tab 7.0 Plus dilengkapi internal memory sebesar 16 GB dan memiliki Micro SD Slot sebagai eksternal memory untuk memudahkan penyimpanan file dan data transfer.
Terdapat juga kamera 3MP di bagian belakang dan 2MP di bagian depan, selain antarmuka Samsung TouchWiz UI yang dipasang di atas Android Honeycomb 3.2. Samsung Galaxy Tab 7.0 Plus dibanderol dengan harga Rp5,499 juta saja.
Samsung Galaxy Tab 7.0 Plus juga dapat digunakan langsung bertelepon tanpa menggunakan speakerphone, bluetooth atau handsfree, dimana hal ini merupakan kelebihan yang tidak dimiliki produk serupa di pasaran.
Tablet ini semakin canggih karena dilengkapi video High Definition (HD), social networking feed dan pemutar musik, Wifi channel bonding dan Wifi Direct yang berkecepatan 40 Mhz dengan chipset dual core sehingga download dan transfer data menjadi sangat cepat.
Ingin menjadi yang pertama menggunakan Samsung Galaxy Tab 7.0 Plus? Kunjungi peluncuran perdananya 5 November 2011 nanti di 7 tempat berikut, yaitu Jakarta (Pasific Place), Surabaya (Samsung Mobile Plaza, Tunjungan Plaza II), Balikpapan (Karya Jaya Shop dan Balikpapan Trade Centre), Makassar (Top Selullar dan Mal Panakkukang lantai 1), Medan (Selullar 1 dan Plaza Medan Fair), Samarinda (Hallo Phone dan Samarinda Central Plaza) dan Bandung (Mobile Plaza dan Bandung Electronic Center).
Dapatkan harga spesial Samsung Galaxy Tab 7.0 Plus Rp4.999.000,- (harga original Rp5.499.000,-) dengan free launch pack senilai Rp1 juta berupa exclusive leather book case, Bluetooth headset dan car charger.
Selain itu, nikmati pula cicilan 0% selama 18 bulan dari Bank Mandiri dan free unlimited data 12 bulan serta free roaming ke 10 negara dari XL, ekslusif pada hari peluncuran. Untuk informasi lebih lengkap Samsung Galaxy Tab 7.0 Plus silahkan kunjungi http://www.facebook.com/SamsungMobileIndonesia).
Otak teroris bom buku, Pepi Fernando, ternyata menentukan nama-nama korban yang akan dikiriminya bom buku lewat mesin pencari (search engine) google di internet. Hal itu diungkapkan oleh Jaksa Penuntut Umum Bambang Suharijadi, dalam persidangan terdakwa Pepi di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, hari ini.
Bambang menjelaskan, Pepi meng-googling nama-nama orang yang berkaitan dengan Yahudi. “Dia search ‘Yahudi Indonesia,’ lalu muncul nama Yapto, Ahmad Dhani, Ulil Abshar Abdalla, Gories Mere,” kata Bambang di PN Jakarta Barat, Kamis 3 November 2011.
Yapto adalah Ketua Pemuda Pancasila, Ahmad Dhani adalah musisi Indonesia, Ulil adalah Koordinator Jaringan Islam Liberal, dan Gories Mere adalah Ketua Badan Narkotika Nasional. Keempat orang itu menerima paket kiriman bom buku dari jaringan teroris yang dipimpin Pepi.
Bom yang dikirim ke Ulil di Utan Kayu bahkan meledak dan melukai tangan kiri Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, Kompol Dodi Rahmawan. “Ulil dinilai Pepi sering salah menafsirkan ajaran Islam. Pepi lalu mencari alamat Ulil. Sementara Gories Mere dipilih karena seorang Kristen dan aktif di Densus 88,” terang Bambang.
Judul-judul buku yang dipilih untuk menempatkan bom, lanjut Bambang, adalah yang diperkirakan akan menarik perhatian target, yaitu ‘Atas Dosa-dosa Mereka terhadap Islam dan Muslim, Merekalah yang Dibunuh’ untuk Ulil, ‘Yahudi Militan’ untuk Ahmad Dhani, ‘Pesta Narkoba di Kalangan Pejabat Negara’ untuk Gories Mere, dan ‘Masih Adakah Pencasila’ untuk Yapto.
“Buku-buku itu dikirim melalui Kantor Pos Bogor. Mereka ke Bogor dengan menggunakan sepeda motor Mio,” ujar Bambang. Pepi Fernando, dalang teroris bom buku itu, adalah lulusan S1 UIN Syarif Hidayatullah Ciputat Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Islam. Ia adalah lulusan tahun 2001. Ia juga dikenal sebagai penulis buku dan skenario film. Sementara perannya dalam aksi bom buku ini adalah sebagai “pimpinan kelompok dan pencetus ide bom buku,” kata Bambang.vivanews.com
SAMSUNG GALAXY TAB 7.0 PLUS PC TABLET GENGGAM TERBARU | Spesifikasi Harga Galaxy Tab 7.0 | Bom Buku Teroris Tentukan Korban Lewat Google, Samsung Lewati Apple di Pengapalan Smartphone, Ponsel Terbaik, Galaxy SII Kalahkan iPhone 4, Samsung Siapkan Galaxy S III?
No comments:
Post a Comment