Kalau hujan dianggap sebagai sesuatu yang membuat seru balapan, Grand Prix Tiongkok akhir pekan ini termasuk beruntung. Sebab, perkiraan menyebutkan cuaca Sirkuit Shanghai berpotensi berubah-ubah sepanjang akhir pekan ini.
Ketika para kru memulai aktivitas di sirkuit Rabu lalu, hujan mengguyur sirkuit. Kemarin, meski tidak hujan, suhu di sirkuit cukup menusuk tulang.
"Rasanya tidak seperti musim semi," keluh pembalap Ferrari Fernando Alonso sebagaimana dilansir ESPN.
Bukan hanya Alonso yang mengeluh. Beberapa pembalap lain yang kemarin mulai mengecek kondisi sirkuit harus mengenakan penutup kepala dan sarung tangan untuk menahan dingin. Suhu di sana mencapai 8 derajat Celsius. Kondisi yang seharusnya tidak terjadi di Shanghai memasuki pertengahan April seperti sekarang.
"Semoga cuaca semakin baik akhir pekan ini. Namun, kami harus siap dengan segala kondisi," kata Alonso.
Perkiraan menyebut suhu akan menghangat dalam sesi latihan hari ini dan kualifikasi besok. Namun, pada race day lusa, pada pagi hari diperkirakan hujan. Jika hujan turun sampai menjelang start, itu menjadi tantangan tersendiri bagi para pembalap karena biasanya sirkuit butuh waktu cukup lama untuk benar-benar kering.
Sejak pertama diselenggarakan pada 2004, tidak ada seorang pun pembalap yang bisa menang dua kali di Grand Prix Tiongkok di Sirkuit Shanghai. Catatan itu menunjukkan bahwa di sana tidak ada dominasi pembalap. Seharusnya, siapa yang bakal menang, termasuk akhir pekan ini, sulit diprediksi.
Namun, Felipe Massa memiliki penilaian lain soal lomba akhir pekan ini. Menurut pembalap Ferrari itu, McLaren-Mercedes yang diperkuat Jenson Button dan Lewis Hamilton berpotensi dominan akhir pekan ini. Itu disebabkan mobil McLaren MP4-25 memiliki sistem saluran udara yang bisa membuat mobil lebih cepat di trek lurus. Dan, Sirkuit Shanghai adalah salah satu sirkuit yang memiliki trek lurus terpanjang dalam kalender Formula 1.
"Kami harus waspada di trek lurus tahun ini, karena McLaren telah menunjukkan kecepatan mereka di sana," kata Massa sebagaimana dilansir Autosport kemarin.
Sejak awal musim lalu, sistem saluran udara McLaren memang menjadi perhatian serius para rival. MP4-2 memiliki corong kecil di bagian hidung yang terhubung dengan lubang kecil di bagian sayap belakang. Di trek lurus pembalap bisa menggunakan sikut atau lutut untuk menutup saluran itu, sehingga mobil lebih cepat.
Di Sirkuit Sepang, Malaysia, dua pekan lalu, McLaren juga menunjukkan kecepatannya pada sesi latihan awal. Namun, mereka terganggu cuaca yang berubah-ubah pada saat kualifikasi. Meski demikian, walau start dari urutan ke-20, Hamilton akhirnya finis keenam.
Hamilton sendiri cukup optimistis menyongsong lomba akhir pekan ini. Juara dunia 2008 itu begitu termotivasi untuk segera mengakhiri paceklik kemenangan.
"Peluang menyalip di tikungan ini sangat besar, khususnya di akhir trek lurus. Karena itu, saya yakin kami menjalani akhir pekan yang kompetitif," tandas Hamilton. (jawapos.co.id)
No comments:
Post a Comment