Pertimbangan perubahan jadwal start MotoGP seri perdana di Losail, Qatar, kembali muncul. Itu terkait dengan pertanyaan seputar aspek keamanan pada balapan yang berlangsung malam hari tersebut.
Para pembalap ingin start dimajukan. Dorna sebagai penyelenggara MotoGP menyatakan akan mempelajari waktu balapan seri perdana musim ini. Pada sesi uji coba pramusim yang terakhir berlangsung di Losail pertengahan Maret lalu, sejumlah insiden terjadi di tikungan 2. Hal tersebut dirisaukan terjadi lantaran adanya kelembapan di lintasan karena balapan dihelat pada malam hari.
Waktu balapan untuk kelas MotoGP di Qatar saat ini terjadwal pukul 23.00 waktu setempat atau pukul 03.00 WIB. Untuk mengantisipasi terjadinya insiden kecelakaan lagi, beberapa pembalap papan atas mengungkapkan keinginan agar lomba kelas premier dimajukan. Di antaranya, Rossi, Casey Stoner, dan Loris Capirossi.
"Kami memutuskan untuk mempelajari situasinya setelah sampai di Qatar. Empat pekan terakhir ini mungkin saja sudah mengubah situasi cuaca di Losail dan menghilangkan masalah itu," ujar CEO Dorna Carmelo Ezpeleta kepada Autosport.
Musim lalu, balapan di Losail juga diganggu oleh cuaca. Karena guyuran hujan, balapan diundur sehari kemudian setelah ditunda beberapa saat. "Kita akan lihat, pada waktu yang sudah dijadwalkan lintasan akan terlalu lembap atau masih mungkin untuk menjalankannya (sesuai jadwal) dengan aman," terangnya.
Sementara itu, di Italia berembus kabar bahwa waktu balapan MotoGP Qatar dapat dimajukan dua jam. Ezpeleta menegaskan, tak ada masalah jika balapan nanti benar-benar harus dihelat lebih cepat.
"Saya sudah melakukan sejumlah percakapan telepon untuk mendengar reaksi dari beberapa TV (pihak yang menayangkan balapan secara langsung). Tak akan ada banyak masalah untuk penjadwalan ulang," tegas Ezpeleta.
Pembalap Ducati Marlboro Casey Stoner mengatakan, kondisi lintasan pada waktu malam membahayakan balapan. Stoner pernah terjatuh di turn 2. Hal yang sama terjadi pada rekan setimnya, Nicky Hayden, serta pembalap Tech 3 Yamaha Colin Edwards dan Ben Spies saat tes terakhir itu. Stoner tidak dapat memastikan penyebab kecelakaan tersebut saat melaju, mencari catatan waktu terbaik.
"Sesuatu yang aneh, mungkin kelembapan yang muncul dari permukaan. Anda tidak mengalami kecelakaan saat berakselerasi masuk tikungan, tapi itu terjadi saat Anda berada di trek lurus," ucap pembalap Australia tersebut.
Juara MotoGP musim 2008 itu mengatakan kesulitan dengan kondisi tersebut. "Sulit membawa ban yang cocok di temperatur saat itu ketika balapan. Tak ada peringatan, tiba-tiba 'Bang' dan Anda terjatuh," ujarnya.
Sang juara bertahan Valentino Rossi setuju jika start dimajukan lebih awal. Pembalap Yamaha tersebut yakin, waktu balapan itu baik bagi penonton di Eropa
Anggap Positif Persaingan Rossi-Lorenzo
TIM Fiat Yamaha punya modal besar menjelang berlangsungnya MotoGP musim 2010. Tim utama Yamaha itu punya dua pembalap terbaik, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Tapi, hal itu juga menyimpan potensi merugikan jika persaingan kedua pembalap itu tidak fair.
Bukan rahasia lagi jika Rossi dan Lorenzo bersaing sejak Lorenzo masuk Fiat Yamaha pada 2008. Meski membawa bendera tim yang sama, rivalitas Rossi dan Lorenzo terbukti menjadi berita utama musim lalu. Keduanya beberapa kali terlibat pertarungan head to head untuk memperebutkan posisi terdepan.
Bahkan, Yamaha menerapkan kebijakan memisahkan garasi kedua andalannya itu. Meski demikian, Yamaha tak khawatir dengan situasi yang mungkin kembali terjadi pada musim 2010. Mereka yakin kedua pembalap itu bakal tetap tampil ngotot, tapi menjaga sportivitas. ''Tak perlu berbicara kepada mereka tentang hal ini karena kami telah menghadapi situasi demikian pada 2009,'' ungkap Team Principal Fiat Yamaha, Davide Brivio.
''Kami pasti mampu mengontrol dan kedua pembalap juga pintar dan cerdas. Tahun lalu mereka memperlihatkan bagaimana kedewasaan masing-masing. Tahun lalu mereka menghadirkan pertarungan yang seru. Semuanya masih dalam jalur yang benar dan fair,'' lanjutnya.
Rossi dan Lorenzo mengakhiri musim lalu dengan berada di posisi 1-2. Tercatat lima kali mereka menduduki posisi dua besar sepanjang musim lalu. Dari jumlah itu, Rossi memenangkan empat di antaranya.
''Saya pikir keduanya tahu mereka membalap untuk pabrik yang sama dan mereka tidak ingin membuat kerusakan bagi Yamaha. Pasti ada pertarungan yang seru di antara mereka, dengan tetap menjaga sportivitas. Menurut saya, hal ini akan terus berlanjut. Tetapi, saya yakin mereka alam bertarung dengan sehat,'' tegas Brivio kepada Motorcyclenews.
Brivio juga mengakui, saat ini timnya menghadapi dilema untuk menentukan siapa yang terbaik. Pasalnya, baik Rossi maupun Lorenzo punya peluang sama besar untuk merengkuh gelar juara dunia kelas premier. Tapi, yang jelas, tak ada permintaan salah satu di antara mereka untuk mengalah.
''Situasi sekarang sempurna karena memiliki dua pembalap tangguh dan punya potensi untuk juara dunia di kategori tim. Ini seperti memiliki dua peluru untuk Yamaha. Kami harus tetap waspada untuk tidak memberikan kesempatan kepada pembalap lain,'' beber Brivio
Sumber: Jawa Pos
No comments:
Post a Comment