Kacaunya jadwal penerbangan Eropa akibat abu vulkanik dari Islandia beberapa pekan terakhir memusingkan tim-tim Formula 1. Rencana pengembangan mobil yang mereka lakukan terancam terganggu karena mobil tidak bisa dibawa pulang dari Shanghai, Tiongkok, ke markas tim di Eropa.
Namun, keluhan-keluhan itu tidak terjadi di MotoGP. Meski seri kedua di Jepang pada 19 April lalu ditunda, hampir semua tim bisa menerimanya dengan baik. Bahkan, tim favorit juara Fiat Yamaha malah merasakan berkah tersendiri.
Itu terkait dengan cedera dua pembalap mereka, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Rossi cedera punggung saat bermain kros awal bulan lalu di Italia. Sedangkan tangan kanan Lorenzo masih sedikit terganggu karena cedera setelah terjatuh saat mengikuti tes pramusim.
Dengan istirahat tambahan akibat penundaan seri Jepang, Lorenzo merasa kondisinya semakin kuat untuk balapan. Dia yakin hal itu akan membantunya melawan Rossi dalam laga di Sirkuit Jerez, Spanyol, akhir pekan ini. Sebagai catatan, pada seri kedua 11 April lalu di Qatar, Lorenzo yang finis kedua tidak mampu mengganggu dominasi Rossi setelah Casey Stoner dari Ducati terjatuh pada awal lomba.
"Terima kasih untuk perubahan mendadak pada MotoGP Jepang di Motegi. Dengan begitu, saya memiliki waktu yang lebih banyak untuk berlatih,'' ungkap Lorenzo kepada situs resmi MotoGP.
"Saya sudah pergi ke gym, terus berlatih bersama fisioterapis. Saya juga memiliki waktu dua hari, Selasa dan Kamis, untuk motokros dan latihan di trek berdebu. Ini membantu saya melihat bahwa tangan kanan saya sekarang mulai nyaman ketika berkendara. Saya sangat percaya diri karena saya akan datang ke Jerez dengan kondisi hampir 100 persen,'' bebernya.
Seperti halnya pembalap lain, tampil di negara sendiri tentu memberikan keuntungan bagi Lorenzo. Apalagi, fans MotoGP di Spanyol dikenal sebagai salah satu yang paling gila. Mereka tentu saja akan mendukung Lorenzo.
Semangat Lorenzo semakin berlipat karena dia belum pernah menang di Jerez selama karirnya di MotoGP mulai 2008. Pada musim pertama, dia hanya finis ketiga setelah memulai lomba dari posisi terdepan. Tahun lalu dia sebenarnya juga merebut pole position, namun gagal finis karena terjatuh. Padahal, selama masih berkompetisi di grand prix 250 cc, Lorenzo dua kali menang beruntun pada 2006 dan 2007.
"Jerez adalah trek yang ajaib bagi saya. Begitu juga bagi semua pembalap Spanyol. Sebab, di sirkuit itu publik benar-benar merasa sangat dekat dengan pembalap,'' tutur pembalap yang 4 Mei mendatang berusia 23 tahun itu.
"Saya sudah sering meraih posisi teratas dan sudah meraih kemenangan di sana dalam dua kesempatan di kelas 250 cc. Kini saya bertekad meraih kemenangan di MotoGP,'' ungkapnya.
Sementara itu, Dorna selaku penyelenggara MotoGP memastikan sekitar 270 ton perlengkapan yang dibutuhkan di tiap seri MotoGP sudah diterbangkan ke Eropa. Pengangkutan logistik tersebut menggunakan tiga pesawat kargo raksasa Boeing 747 dari Jepang menuju Eropa. Termasuk di antaranya lebih dari seratus prototipe motor dan berbagai kebutuhan lain tim.(jawapos.com)
No comments:
Post a Comment